Ma nene festival

Author: s | 2025-04-24

★★★★☆ (4.3 / 3224 reviews)

vegas club win

Ma' nene :-A Festival of Tana TorajaMa nene is a popular festival of Torajans people living in Tana Toraja of Indonasia where people celebrate their festival

adept pdf info changer

MA`NENE FESTIVAL IN INDONESIA - Blogger

Belulangnya. Maka dari itu, setiap tahun sekali sehabis panen besar di bulan Agustus, setiap penduduk Baruppu selalu mengadakan Ma`nene, upacara pemakaman untuk menghormati leluhur, tak lain mendiang Pong Rumasek.Bagi masyarakat Baruppu, ritual Ma`nene juga dimaknai sebagai perekat kekerabatan di antara mereka. Bahkan Ma`nene menjadi aturan adat yang tak tertulis yang selalu dipatuhi setiap warga.Jenazah yang sudah jadi mummy saat peti dibuka. Foto: istKetika salah satu pasangan suami istri meninggal dunia, maka pasangan yang ditinggal mati tak boleh kawin lagi sebelum mengadakan Ma`nene. Mereka menganggap sebelum melaksanakan ritual Ma`nene, status mereka masih dianggap pasangan suami istri yang sah.Tapi, jika sudah melakukan Ma`nene, maka pasangan yang masih hidup dianggap sudah bujangan dan berhak untuk kawin lagi.Ritual Ma`nene sendiri dilakukan setiap tahun sekali. Ini merupakan salah satu warisan leluhur Toraja yang masih dipertahankan secara rutin hingga kini. Kesetiaan mereka terhadap amanah leluhur melekat pada setiap warga desa.Penduduk Desa Baruppu percaya jika ketentuan adat yang diwariskan dilanggar maka akan datang musibah yang melanda seisi desa. Misalnya, gagal panen atau salah satu keluarga akan menderita sakit berkepanjangan.Sekilas...Dalam bahasa Bugis, Toraja diartikan sebagai orang yang berdiam di negeri atas atau pegunungan. Namun, masyarakat Toraja sendiri lebih menyukai dirinya disebut sebagai orang Maraya atau orang keturunan bangsawan yang bernama Sawerigading.Berbeda dengan orang Toraja pada umumnya, masyarakat Baruppu lebih mengenal asal usulnya dari Ta`dung Langi' atau yang datang dari awan.Lama kelamaan Ta`dung Langi' yang menyamar sebagai pemburu ini menetap di kawasan hutan Baruppu dan kawin dengan Dewi Kesuburan Bumi. Karena itu, sering terlihat ketika orang Toraja meninggal dunia, mayatnya selalu dikuburkan di liang batu.Tradisi tersebut erat kaitannya dengan konsep hidup masyarakat Toraja bahwa leluhurnya yang suci berasal dari langit dan bumi. Maka, tak semestinya orang yang meninggal dunia, jasadnya dikuburkan dalam tanah. Bagi mereka hal itu akan merusak kesucian bumi yang berakibat pada kesuburan bumi.Seperti yang dilakukan keluarga besar Tumonglo. Bagi keluarga Tumonglo, ritual Ma`nene adalah sakral dan wajib dilakukan. Sejak pagi, keluarga ini sudah disibukkan serangkaian kegiatan ritual yang diawali dengan memotong kerbau dan babi. Bagi keluarga Tumonglo maupun sebagian besar masyarakat Toraja lainnya pesta adalah bagian yang tak terpisahkan setiap kali menghormati orang yang akan menuju nirwana. Meski mereka sudah banyak yang menganut agama-agama samawi, adat dan tradisi yang diwariskan para leluhurnya ini tak mudah ditinggalkan.Jenazah yang sudah jadi mummy saat peti dibuka. Foto: istKini, tiba saatnya keluarga Tumonglo menjalani ritual inti dari Ma`nene. Di bawah kuburan tebing batu Tunuan keluarga ini berkumpul menunggu peti jenazah nenek Biu–leluhur keluarga Tumonglo yang meninggal dunia setahun lalu–diturunkan.Tak jauh dari tebing, kaum lelaki saling bergandengan tangan membentuk lingkaran sambil melantunkan Ma`badong. Sebuah gerak dan lagu yang melambangkan ratapan kesedihan mengenang jasa mendiang yang telah wafat sekaligus memberi semangat pada keluarga almarhum.Bersamaan dengan itu, peti jenazah pun mulai diturunkan dari lubang batu secara perlahan-lahan. Peti kusam itu berisi jasad nenek Biu. Keluarga Tumonglo mempercayai bahwa ada kehidupan kekal setelah kematian. Sejatinya kematian bukanlah akhir dari segala risalah kehidupan. Karena itu, menjadi kewajiban bagi setiap keluarga untuk mengenang dan merawat jasad leluhurnya meski sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu.Dalam ritual ini, Jasad orang mati dikeluarkan kembali dari tempatnya. Kemudian, mayat tersebut dibungkus ulang dengan lembaran kain baru oleh masing-masing anak cucunya.Di desa Bu`buk, suasananya tak jauh beda dengan desa lainnya di Kecamatan Baruppu. Di tempat ini keluarga besar Johanes Kiding juga akan melakukan Ma`nene terhadap leluhurnya Ne`kiding. Sebelum ke kuburan, masyarakat dan handai taulan berkumpul di pelataran desa di bawah deretan rumah tradisional khas Toraja, Tongkonan.Namun, kuburan yang dituju bukan liang batu seperti umumnya, melainkan Patane, semacam kuburan batu atau rumah kecil yang digunakan untuk menyimpan jasad para leluhur mereka.Pakaian pada jenazah kemudian ditanggalkan untuk diganti dengan pakaian yang baru. Foto: istAcara dilanjutkan dengan membuka dua peti yang berisi jasad leluhur. Mayat yang sudah meninggal setahun yang lalu itu dibungkus ulang dengan kain baru. Perlakuan itu diyakini atas rasa hormat mereka pada leluhur semasa hidup. Mereka yakin arwah leluhur masih ada untuk memberi kebaikan.Dalam setiap Ma`nene, jasad orang yang meninggal pantang diletakkan di dasar tanah. Karena itu, para sanak keluarga selalu menjaganya dengan memangku jasad leluhurnya. Tak ayal, tangis kepiluan kembali merebak. Mereka meratapi leluhurnya sambil menyebut-nyebut namanya. Jasad yang sudah dibungkus kain baru pun dimasukkan kembali ke dalam rumah patane. Kini, keluarga Johanes pun telah selesai melaksanakan amanah leluhur.Salah Kaprah dan Legenda Mayat Berjalanjenazah yang sudah berganti pakaian. foto: istYah, inilah cerita yang melegenda tentang Toraja. Dan, mungkin hanya ada di tempat ini. Jika selama ini mayat berjalan hanya bisa ditonton di film-film yang tidak nyata, maka cerita mayat berjalan sudah lama melegenda di Toraja.Mayat-mayat yang dimakamkan di kuburan tebing atau kuburan batu (patane)–setelah bertahun-tahun berlalu–kemudian diangkat dan dikeluarkan. Di situ para kerabat keluarga akan menangis. Tapi ada tradisi kuno yang dilakukan warga Toraja, selain mengeluarkan mayat, mereka juga membangkitkan mayat. Lebih unik lagi, mayat tersebut bisa disuruh berjalan pulang ke rumah. Hii…ngeri.Cerita mengenai mayat berjalan banyak versinya. Versi yang pertama menyebutkan, dulu, ratusan tahun sebelumnya pernah terjadi perang saudara di Tana Toraja. Perang itu melibatkan orang-orang Toraja Barat dan Toraja Timur.Dalam peperangan tersebut, Toraja Barat kalah telak. Sebagian besar tewas. Tetapi pada saat akan pulang kampung, seluruh mayat Toraja Barat bangkit dari kematin. Dan, berjalan. Sedang orang Toraja Timur, walaupun hanya sedikit yang tewas, mereka tetap menggotong mayat saudara mereka yang mati. Perang itu dianggap seri.Sementara versi kedua menurut Tampubolon, mayat berjalan kaku dan agak tersentak-sentak itu sebenarnya sudah mengakar dari kehidupan masa lalu. Dulu, orang-orang Toraja biasa menjelajah daerah-daerah yang bergunung-gunung. Di sana banyak ceruk. Dan kemana-mana mereka hanya dengan berjalan kaki.“Dari zaman purba sampai sekarang tetap begitu. Mereka tidak mengenal pedati, delman, gerobak atau semacamnya. Dalam perjalanan itu, banyak dari mereka yang jatuh sakit dan mati,” cerita Tampubolon.Nah, supaya mayat tidak sampai ditinggal di daerah yang tidak dikenal (orang Toraja sangat menghormati roh orang mati), maka dengan satu ilmu gaib (semacam hipnotis), mayat-mayat itu kemudian dapat berjalan pulang. Cara demikian dilakukan supaya mayat tidak menyusahkan manusia lain. Sebab akan sangat tidak mungkin menggotong terus-menerus jenazah sepanjang perjalanan yang makan waktu berhari-hari. Mayat berjalan itu baru berhenti bila ia sudah meletakkan badannya didalam rumahnya sendiri. Kendati demikian masih

Indonesia Ma nene festival telugu

Returning to Stay True Sounds with a nine-track album, China Charmeleon presents ‘Ubuntu’, a compelling journey of deep-house from one of the country’s most promising producers. Featuring some of the scene’s most sought-after vocalists and producers, China delivers a project that effortlessly blends intricate rhythms, hypnotic beats, and storytelling, crafting a unique musical experience for listeners. A celebration of the country’s unparalleled musical offering, ‘Ubuntu’s’ opener ‘Sthenjwa’ is a mesmeric jazz-infused masterpiece, while the album’s title track ‘Ubuntu’ a soul-stirring melody featuring Maline Aura perfectly captures the essence of China’s masterful production. released March 29, 2024 China Charmeleon 'Ubuntu'1. China Charmeleon ‘Sthenjwa’Written by Siphamandla Innocent NeneProduced by China CharmeleonPublished by Defected Music2. China Charmeleon featuring Rona Ray ‘Invisible’ (Extended Mix)Written by Siphamandla Innocent & Veronika SkorokhodProduced by China CharmeleonPublished by Defected Music & Copyright Control3. China Charmeleon & Sio ‘Little Me’ (Extended Mix)Written by Siphamandla Innocent & Siobhan Lulama KingProduced by China CharmeleonPublished by Defected Music4. China Charmeleon ‘Stella’Written by Siphamandla Innocent NeneProduced by China CharmeleonPublished by Defected Music5. China Charmeleon, Citizen Deep & Maline Aura ‘Ubuntu’ (Extended Mix)Written by Siphamandla Innocent Nene, Tivani Ian Junior Mkhombo & Thandolwethu Tiidow NkomoProduced by China Charmeleon & Citizen DeepVocals by Maline AuraPublished by Defected Music & Copyright Control6. China Charmeleon & Bruce Loko ‘Fearless’Written by Siphamandla Innocent Nene & Nkosenhle Bruce LokothwayoProduced by China Charmeleon & Bruce LokoPublished by Defected Music & Copyright Control7. China Charmeleon & Hypaphonik ‘We R 1’Written by Siphamandla Innocent Nene & Sinalo TonyaProduced by China Charmeleon & HypaphonikPublished by Defected Music & Copyright Control8. China Charmeleon & Nastic Groove featuring Miči ‘Fullmoon’Written by Siphamandla Innocent Nene, Harry Masopoga & Michaela Tamar RoseProduced by China Charmeleon & Nastic GroovePublished by Defected Music & Copyright Control9. China Charmeleon & MSY ‘Illusions’Written by Siphamandla Innocent Nene & Sandile MavimbelaProduced by China Charmeleon & MSYPublished by Defected Music & Copyright ControlAll tracks Mastered by ChymamusiqueAll Tracks P&C 2024 Stay True Sounds except Track 2 & 3 P&C 2023 Stay True Sounds. Ma' nene :-A Festival of Tana TorajaMa nene is a popular festival of Torajans people living in Tana Toraja of Indonasia where people celebrate their festival manenefestival mummyfestival manenefestivalindonesiaIndonesia Ma nene festival telugu

Ma' nene Festival of Tana Toraja

Decise di suicidarsi con un colpo di pistola, nauseato dalle dinamiche dell’industria musicale che gli preferiva interpreti più “facili”.Arisa, l’ultima donna a vincere a SanremoGenovese trapiantata a Milano, Arisa è una delle voci più cristalline della canzone pop italiana degli ultimi anni. Interprete sempre in bilico tra emotività e ritmo, collabora con un team di autori che le cuce brani perfetti per la sua voce raffinata ma potente. È, ad oggi, l’ultima donna ad aver vinto il Festival, nel 2014 con il brano Controvento.Un festival sempre ricco di curiositàCome detto nel paragrafo precedente, gli oltre settant’anni di Festival sono una vera e propria miniera di aneddoti, racconti e curiosità. Ben consci dell’impossibilità di essere esaustivi (per esempio: sapevate che nel 1951 i brani in gara erano 20 ma gli interpreti soltanto tre?), abbiamo optato per tre curiosità che hanno contraddistinto le kermesse degli ultimi decenni.“Che succede?”: la lite Bugo-MorganNel 2020, l’accoppiata tra Morgan e il “cantautore indie” Bugo, in gara con “Sincero”, sembrava un connubio azzeccato. I due però litigarono, e nella quarta serata Morgan cambiò il testo del brano inserendo accuse al collega, causando la sdegnosa uscita dal palco di Bugo e la squalifica del duo, una scena diventata presto un meme di grande successo in internet.I Placebo indignano il compassato pubblico sanremeseIl Festival è sempre stato una vetrina per importanti ospiti musicali stranieri (basti ricordare, negli anni, Depeche Mode, Smiths, Madonna, Bruce Springsteen e David Bowie). Nel 2001 fu il turno dei Placebo, importante gruppo rock inglese. Indispettito dall’apatia del pubblico, il leader Brian Molko sfasciò contro l’amplificatore la sua chitarra elettrica alla fine dell’esibizione, provocando scandalo nel compassato pubblico dell’Ariston.Arrivare in fondo a Sanremo? Porta bene!Il meccanismo sanremese è frutto di alchimie non facili da capire, e spessissimo ne sono stati vittima artisti di primo piano, giunti ultimi o quasi, ma di grandissimo successo nel resto della carriera. Il caso più emblematico? Vasco Rossi, penultimo nel 1983 con la celeberrima “Vita Spericolata”, ma del club degli ultimi fanno parte anche Negramaro, Modà, Afterhours e Zucchero.Prendere la nota vincente, con le scommesse su SanremoDopo questi “fiumi di parole” (permetteteci la citazione sanremese), siamo quasi in chiusura della nostra guida alle scommesse su Sanremo. Abbiamo spiegato quali sono i principali mercati su cui è possibile scommettere con le relative caratteristiche, e presentato i migliori bookmaker online con cui farlo, insieme all’elenco e alla tipologia delle promozioni dedicate.Abbiamo presentato il regolamento della gara, elencando i più storici protagonisti e alcuni dei tanti fatti curiosi avvenuti sul palco del Teatro Ariston. Sta a voi rielaborare queste informazioni e prepararvi per puntare sull’edizione 2025, che vedrà il giusto mix tra giovani e grandi ritorni. Scegliete il ritornello vincente e fate la vostra 2019Dear Sandrine,Thank you for your recent five-star feedback about our services.Your satisfaction is hugely important to us, and keeps us motivated to try harder for our customers! Have a nice day. Kind regards.Chanringmalgres les mesures que jai pris les 3 …malgres les mesures que jai pris les 3 robes sont toutes a retoucher au niveau des aisselles ,le reste est tres grand ou trop petits et jessaye epuis & semaines par plusieurs moyen (chat ,messengers mail et direct sur ma commande pour effectuer un retour )mais on me nene en bateau est personne valide et personne me donne ladresse de retour jai 72 e de commande et je commence a avoir tres peur quils repondent jamaisDate de l'expérience: 27 mai 2019Chère Magali Veyssière, Désolé pour le problème.Nous avons vérifié les enregistrements de l'e-mail, notre collègue associé vous a envoyé l'étiquette de retour et répondu à votre e-mail. Nous ne savons pas si vous l'avez reçue ou non?Pourriez-vous s'il vous plaît vérifier votre boîte e-mail et courrier indésirable pour trouver le courrier électronique répondu pour résoudre le problème.Afin de garantir la sécurité de votre compte, nous ne pouvons pas divulguer trop d'informations sur votre commande ici. Nous sommes désolés pour tout inconvénient. Nous avons informé les collègues concernés et ils vous contacteront par courrier électronique dès que possible. Veuillez faire attention à votre boîte de messagerie laissée sur le compte Yoins.Si vous avez besoin d'aide supplémentaire, n'hésitez pas à nous contacter.Meilleures salutations,ChanringDécevantDe mon côté, j’ai trouvé le délais d’expédition très long.

NAKARAJAN: MA`NENE FESTIVAL IN INDONESIA - Blogger

Numerose le osservazioni che devono essere fatte in sede di puntata, considerando il valore mediamente elevato delle quote.Scommettere su Sanremo: le giocate possibiliCosa significa precisamente scommettere su Sanremo? Quali sono i mercati proposti dagli allibratori? Ce ne sono diversi e nei prossimi paragrafi analizzeremo i più gettonati. Vi anticipiamo che, oltre alle classiche scommesse vincitore Sanremo, piazzamenti e squalifiche, ci sono anche mercati più particolari, dedicati allo share televisivo e ai look di conduttori, concorrenti e ospiti.Le scommesse sul vincitore di SanremoIl primo mercato è quello più gettonato. Si tratta di indovinare chi vincerà il Festival di Sanremo. Rumors e indizi sui favoriti si diffondono già da mesi prima dell’inizio della kermesse, ma le quote cambiano anche parecchio in base alle performance degli interpreti dopo le prime serate. Le quote sul vincente Sanremo sono sempre piuttosto alte, vedere come per l’edizione 2025, la favorita assoluto, Giorgia, sia data a 4.50.Le giocate sul podio e sul piazzamentoUn altro mercato molto frequente sui siti scommesse Sanremo è quello relativo al podio. Si tratta di indicare se un concorrente terminerà nei primi tre posti. Alcune varianti sono il piazzamento preciso, la (difficilissima!) lista dei tre nomi a medaglia o, ancora, pronosticare chi si classificherà ultimo o chi si aggiudicherà il Premio della Critica. Per l’edizione 2025, Achille Lauro nella top 3 finale è quotato a 6.00.Il mercato Squalificato Sì/NoIntrodotto tra le scommesse Sanremo dopo la clamorosa lite tra Bugo e Morgan nella turbolenta edizione 2020 del Festival, il mercato Squalificato Sì/No chiede di indovinare se il concorrente X verrà estromesso dalla gara, una circostanza che nel 2021 è stata rischiata da Irama, causa positività al coronavirus di uno dei membri della sua band.La tipologia Categoria VincitoreUn classico, per chi ama scommettere su Sanremo, è la categoria del vincitore. Si tratta di pronosticare se ad aggiudicarsi il Festival sarà una donna, un uomo o un gruppo. Nel 2025, i favoriti sono gli uomini (1.72), soprattutto visto che l’edizione precedente è stata vinta da una donna. La vittoria di un gruppo è quella più “improbabile”: la quota è a 20.0.Altri mercati, dallo share agli outfitAbbiamo poi una serie di mercati non legati alla gara canora ma ad “aspetti collaterali”. Il Festival è anche (soprattutto?) un grande evento televisivo: uno dei mercati più recenti chiede di pronosticare se lo share della trasmissione sarà superiore o inferiore a determinate soglie: un vero e proprio Under/Over, simile a quello delle scommesse sul calcio.Infine, il capitolo modaiolo-gossiparo: sui siti scommesse Sanremo troverete le quote sul nome dello stilista scelto da conduttore, ospiti e/o cantanti, ma anche tipologie come il colore dell’abito della soubrette o l’uso di accessori. In questa edizione 2025, ed esempio, si chiede di indovinare se il

Ma Nene Festival Toraja Stock Illustration

Presentatore, Carlo Conti, durante la prima serata, indosserà cravatta o papillon.La presenza di bonus e promozioni scommesse su SanremoVisto il grande seguito del Festival, sono sempre più i siti scommesse Sanremo che prevedono promozioni e bonus dedicati alle giocate sulla kermesse canora. Si tratta solitamente di rimborsi cashback sul vincitore o sui piazzamenti, anche in modalità live betting. L’operatore indicato qui sotto è uno dei più attivi nelle promo su Sanremo.Bonus fino a 515€Buone quote SanremoTanti mercatiPromo ad hocNelle ultime edizioni questo sito scommesse Sanremo proponeva rimborsi sulle giocate live, ma anche un’interessante promozione a classifica, che assegnava punti bonus in base al numero di puntate effettuate, e divertenti quiz che assegnavano fino a 100€ in bonus scommesse. Come detto, il rimborso cashback sulle giocate perdenti è la promo più diffusa.Alcuni consigli per scommettere su Sanremo e vincereCi sono ricette magiche per scommettere su Sanremo? Ovviamente no: il gioco d’azzardo è per definizione privo di garanzie di vincita. Ci sono però degli accorgimenti che, se ben attuati, possono aumentare considerevolmente le nostre possibilità di successo e, se non altro, farci divertire con la soddisfazione di averci preso. Li abbiamo elencati qui sotto.Studiate bene i cantanti in gara e il regolamento della kermesseGuardate almeno la prima serata, per sentire le canzoni e analizzare le performanceLeggete giornali e siti web durante il Festival per le info più aggiornate e le giocate su look e shareStudiate i vincitori delle edizioni precedenti (specie quelle con uno stesso direttore artistico)Verificate che genere di canzoni e interpreti hanno vinto di recente (favoriti, outsider)Scegliete i mercati più generici (Categoria) per maggiori possibilità di vittoriaPuntate su Vincitore, Piazzamenti o squalifiche solo con buona conoscenza della materiaSe siete appassionati e seguite tutte le serate, puntate in modalità liveUtilizzate le promozioni dedicate con i rimborsi cashbackSe volete l’azzardo, puntate sul Vincitore dopo la prima serata; per maggiori certezze, aspettate l’ultimaSono tanti accorgimenti, ma in sostanza possiamo sintetizzarli in tre: informarsi prima e durante la gara, scegliere con criterio i mercati e le promozioni e studiare i trend delle ultime edizioni. Metodo e applicazione che valgono in fondo per qualsiasi puntata e in particolar modo per special bet come le scommesse sul Grande Fratello VIP.Il regolamento di Sanremo: come funziona il Festival della CanzonePassiamo ora a un capitolo più squisitamente informativo ma comunque utile a tutti gli utenti, della nostra guida ai siti scommesse Sanremo, ovvero quello del regolamento della gara, che è necessario conoscere per poter puntare al meglio. Come comprensibile, dalla prima edizione del 1951 le regole sono cambiate molto, ma l’assetto attuale è più o meno stabile dal 2010.Sanremo 2025 si svolgerà in cinque serate dall’11 al 15 febbraio. Nella prima si esibiranno tutti i 29 artisti in. Ma' nene :-A Festival of Tana TorajaMa nene is a popular festival of Torajans people living in Tana Toraja of Indonasia where people celebrate their festival

The Ma Nene Festival in Indonesia: the mummies of the dead

Migliori siti per scommettere su Sanremo🥈 SNAI ✪ Bonus benvenuto fino a 515€🥉 Planetwin365 ✪ Fino a 500€ in 3 tranche🥇 Betway ✪ Welcome bonus esclusivo fino a 400€⭐ Betsson ✪ Bonus di benvenuto fino a 150€ ⭐ Sisal ✪ Welcome bonus fino a 250€Ormai la maggior parte dei migliori bookmaker online quota le scommesse sul Festival di Sanremo, tanto è il successo che riscuote questa manifestazione. Nella tabella qui sopra trovate gli operatori che, dai nostri test, si sono distinti per più fattori. Ogni piattaforma, inoltre, ha i propri punti di forza che possono essere più o meno importanti per gli scommettitori. Ecco qualche esempio.Top siti scommesse su Sanremo per categoria🏆 Top bookmaker scommesse SanremoSNAI⬆️ Ottimo payout Sanremo Planetwin365📱 App scommesse per SanremoBetsson📺 Top per scommesse TV&SpettacoloBetway🎤 Numero mercati SanremoSisal🎁 Promo su Sanremo attiveEurobet🎟️ Opzione Fast betDaznbet👩 Mercati T/T Sanremobwin👦 Ottime quote sugli outsiderVinciTu🆖 Nuovo sito scommesse SanremoNetwinChi ama scommettere da mobile potrebbe dunque preferire un sito che offre un’app particolarmente funzionale, mentre altri utenti potrebbero prestare maggiore attenzione ai bonus, alle quote medie o al numero di mercati disponibili. Si tratta di valutazioni personali che dipendono dallo stile di gioco, ma di base ogni operatore proposto offre standard elevati di qualità e sicurezza.Come abbiamo accennato poco sopra, oggi le scommesse speciali, quelle cioè dedicate al mondo della musica, della cultura e dello spettacolo, sono realtà su tantissime piattaforme con licenza ADM. A fare la differenza sono gli aspetti che andremo ad analizzare in questa guida alle scommesse Sanremo. Continuate la lettura per scoprire come puntare al meglio sul Festival.Le quote su Sanremo: quanto si può vincereIl numero di mercati messo a disposizione di chi vuole scommettere su Sanremo può variare notevolmente da un operatore all’altro: come nel caso delle scommesse su X Factor, infatti, il Festival oggi è musica ma anche spettacolo, e coinvolge quindi molti altri aspetti oltre le abilità canore.Queste però restano protagoniste: indipendentemente dal numero di opzioni previste, ogni piattaforma offre la possibilità di puntare su chi riuscirà a trionfare tra i numerosi cantanti in gara. È per la grande popolarità di questo mercato che di seguito trovate le quote vincitore Sanremo 2025 offerte dai vari operatori.Le quote Sanremo variano abbastanza tra un operatore e l’altro, anche se raramente in modo consistente soprattutto per quanto riguarda i favoriti. Fama, presenza scenica, successo commerciale e voci di corridoio contribuiscono a definire le puntate di chi ama scommettere sul Festival, ma nonostante i pronostici dei bookmaker spesso siano indovinati le sorprese non mancano.Nell’ultima edizione gli appassionati di scommesse su Sanremo hanno visto trionfare Angelina Mango, messa dai bookies nella top 5 dei favoriti finali. Delusione per Geolier e Alessandra Amoroso dati come favoritissimi alla vigilia. Sono quindi

Comments

User3862

Belulangnya. Maka dari itu, setiap tahun sekali sehabis panen besar di bulan Agustus, setiap penduduk Baruppu selalu mengadakan Ma`nene, upacara pemakaman untuk menghormati leluhur, tak lain mendiang Pong Rumasek.Bagi masyarakat Baruppu, ritual Ma`nene juga dimaknai sebagai perekat kekerabatan di antara mereka. Bahkan Ma`nene menjadi aturan adat yang tak tertulis yang selalu dipatuhi setiap warga.Jenazah yang sudah jadi mummy saat peti dibuka. Foto: istKetika salah satu pasangan suami istri meninggal dunia, maka pasangan yang ditinggal mati tak boleh kawin lagi sebelum mengadakan Ma`nene. Mereka menganggap sebelum melaksanakan ritual Ma`nene, status mereka masih dianggap pasangan suami istri yang sah.Tapi, jika sudah melakukan Ma`nene, maka pasangan yang masih hidup dianggap sudah bujangan dan berhak untuk kawin lagi.Ritual Ma`nene sendiri dilakukan setiap tahun sekali. Ini merupakan salah satu warisan leluhur Toraja yang masih dipertahankan secara rutin hingga kini. Kesetiaan mereka terhadap amanah leluhur melekat pada setiap warga desa.Penduduk Desa Baruppu percaya jika ketentuan adat yang diwariskan dilanggar maka akan datang musibah yang melanda seisi desa. Misalnya, gagal panen atau salah satu keluarga akan menderita sakit berkepanjangan.Sekilas...Dalam bahasa Bugis, Toraja diartikan sebagai orang yang berdiam di negeri atas atau pegunungan. Namun, masyarakat Toraja sendiri lebih menyukai dirinya disebut sebagai orang Maraya atau orang keturunan bangsawan yang bernama Sawerigading.Berbeda dengan orang Toraja pada umumnya, masyarakat Baruppu lebih mengenal asal usulnya dari Ta`dung Langi' atau yang datang dari awan.Lama kelamaan Ta`dung Langi' yang menyamar sebagai pemburu ini menetap di kawasan hutan Baruppu dan kawin dengan Dewi Kesuburan Bumi. Karena itu, sering terlihat ketika orang Toraja meninggal dunia, mayatnya selalu dikuburkan di liang batu.Tradisi tersebut erat kaitannya dengan konsep hidup masyarakat Toraja bahwa leluhurnya yang suci berasal dari langit dan bumi. Maka, tak semestinya orang yang meninggal dunia, jasadnya dikuburkan dalam tanah. Bagi mereka hal itu akan merusak kesucian bumi yang berakibat pada kesuburan bumi.Seperti yang dilakukan keluarga besar Tumonglo. Bagi keluarga Tumonglo, ritual Ma`nene adalah sakral dan wajib dilakukan. Sejak pagi, keluarga ini sudah disibukkan serangkaian kegiatan ritual yang diawali dengan memotong kerbau dan babi. Bagi keluarga Tumonglo maupun sebagian besar masyarakat Toraja lainnya pesta adalah bagian yang tak terpisahkan setiap kali menghormati orang yang akan menuju nirwana. Meski mereka sudah banyak yang menganut agama-agama samawi, adat dan tradisi yang diwariskan para leluhurnya ini tak mudah ditinggalkan.Jenazah yang sudah jadi mummy saat peti dibuka. Foto: istKini, tiba saatnya keluarga Tumonglo menjalani ritual inti dari Ma`nene. Di bawah kuburan tebing batu Tunuan keluarga ini berkumpul menunggu peti jenazah nenek Biu–leluhur keluarga Tumonglo yang meninggal dunia setahun lalu–diturunkan.Tak jauh dari tebing, kaum lelaki saling bergandengan tangan membentuk lingkaran sambil melantunkan Ma`badong. Sebuah gerak dan lagu yang melambangkan ratapan kesedihan mengenang jasa mendiang yang telah wafat sekaligus memberi semangat pada keluarga almarhum.Bersamaan dengan itu, peti jenazah pun mulai diturunkan dari lubang batu secara perlahan-lahan. Peti kusam itu berisi jasad nenek Biu. Keluarga Tumonglo mempercayai bahwa ada kehidupan kekal setelah kematian. Sejatinya kematian bukanlah akhir dari segala risalah kehidupan. Karena itu, menjadi kewajiban bagi setiap keluarga untuk mengenang dan merawat jasad leluhurnya meski sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu.Dalam ritual ini,

2025-03-25
User1931

Jasad orang mati dikeluarkan kembali dari tempatnya. Kemudian, mayat tersebut dibungkus ulang dengan lembaran kain baru oleh masing-masing anak cucunya.Di desa Bu`buk, suasananya tak jauh beda dengan desa lainnya di Kecamatan Baruppu. Di tempat ini keluarga besar Johanes Kiding juga akan melakukan Ma`nene terhadap leluhurnya Ne`kiding. Sebelum ke kuburan, masyarakat dan handai taulan berkumpul di pelataran desa di bawah deretan rumah tradisional khas Toraja, Tongkonan.Namun, kuburan yang dituju bukan liang batu seperti umumnya, melainkan Patane, semacam kuburan batu atau rumah kecil yang digunakan untuk menyimpan jasad para leluhur mereka.Pakaian pada jenazah kemudian ditanggalkan untuk diganti dengan pakaian yang baru. Foto: istAcara dilanjutkan dengan membuka dua peti yang berisi jasad leluhur. Mayat yang sudah meninggal setahun yang lalu itu dibungkus ulang dengan kain baru. Perlakuan itu diyakini atas rasa hormat mereka pada leluhur semasa hidup. Mereka yakin arwah leluhur masih ada untuk memberi kebaikan.Dalam setiap Ma`nene, jasad orang yang meninggal pantang diletakkan di dasar tanah. Karena itu, para sanak keluarga selalu menjaganya dengan memangku jasad leluhurnya. Tak ayal, tangis kepiluan kembali merebak. Mereka meratapi leluhurnya sambil menyebut-nyebut namanya. Jasad yang sudah dibungkus kain baru pun dimasukkan kembali ke dalam rumah patane. Kini, keluarga Johanes pun telah selesai melaksanakan amanah leluhur.Salah Kaprah dan Legenda Mayat Berjalanjenazah yang sudah berganti pakaian. foto: istYah, inilah cerita yang melegenda tentang Toraja. Dan, mungkin hanya ada di tempat ini. Jika selama ini mayat berjalan hanya bisa ditonton di film-film yang tidak nyata, maka cerita mayat berjalan sudah lama melegenda di Toraja.Mayat-mayat yang dimakamkan di kuburan tebing atau kuburan batu (patane)–setelah bertahun-tahun berlalu–kemudian diangkat dan dikeluarkan. Di situ para kerabat keluarga akan menangis. Tapi ada tradisi kuno yang dilakukan warga Toraja, selain mengeluarkan mayat, mereka juga membangkitkan mayat. Lebih unik lagi, mayat tersebut bisa disuruh berjalan pulang ke rumah. Hii…ngeri.Cerita mengenai mayat berjalan banyak versinya. Versi yang pertama menyebutkan, dulu, ratusan tahun sebelumnya pernah terjadi perang saudara di Tana Toraja. Perang itu melibatkan orang-orang Toraja Barat dan Toraja Timur.Dalam peperangan tersebut, Toraja Barat kalah telak. Sebagian besar tewas. Tetapi pada saat akan pulang kampung, seluruh mayat Toraja Barat bangkit dari kematin. Dan, berjalan. Sedang orang Toraja Timur, walaupun hanya sedikit yang tewas, mereka tetap menggotong mayat saudara mereka yang mati. Perang itu dianggap seri.Sementara versi kedua menurut Tampubolon, mayat berjalan kaku dan agak tersentak-sentak itu sebenarnya sudah mengakar dari kehidupan masa lalu. Dulu, orang-orang Toraja biasa menjelajah daerah-daerah yang bergunung-gunung. Di sana banyak ceruk. Dan kemana-mana mereka hanya dengan berjalan kaki.“Dari zaman purba sampai sekarang tetap begitu. Mereka tidak mengenal pedati, delman, gerobak atau semacamnya. Dalam perjalanan itu, banyak dari mereka yang jatuh sakit dan mati,” cerita Tampubolon.Nah, supaya mayat tidak sampai ditinggal di daerah yang tidak dikenal (orang Toraja sangat menghormati roh orang mati), maka dengan satu ilmu gaib (semacam hipnotis), mayat-mayat itu kemudian dapat berjalan pulang. Cara demikian dilakukan supaya mayat tidak menyusahkan manusia lain. Sebab akan sangat tidak mungkin menggotong terus-menerus jenazah sepanjang perjalanan yang makan waktu berhari-hari. Mayat berjalan itu baru berhenti bila ia sudah meletakkan badannya didalam rumahnya sendiri. Kendati demikian masih

2025-04-14
User6217

Returning to Stay True Sounds with a nine-track album, China Charmeleon presents ‘Ubuntu’, a compelling journey of deep-house from one of the country’s most promising producers. Featuring some of the scene’s most sought-after vocalists and producers, China delivers a project that effortlessly blends intricate rhythms, hypnotic beats, and storytelling, crafting a unique musical experience for listeners. A celebration of the country’s unparalleled musical offering, ‘Ubuntu’s’ opener ‘Sthenjwa’ is a mesmeric jazz-infused masterpiece, while the album’s title track ‘Ubuntu’ a soul-stirring melody featuring Maline Aura perfectly captures the essence of China’s masterful production. released March 29, 2024 China Charmeleon 'Ubuntu'1. China Charmeleon ‘Sthenjwa’Written by Siphamandla Innocent NeneProduced by China CharmeleonPublished by Defected Music2. China Charmeleon featuring Rona Ray ‘Invisible’ (Extended Mix)Written by Siphamandla Innocent & Veronika SkorokhodProduced by China CharmeleonPublished by Defected Music & Copyright Control3. China Charmeleon & Sio ‘Little Me’ (Extended Mix)Written by Siphamandla Innocent & Siobhan Lulama KingProduced by China CharmeleonPublished by Defected Music4. China Charmeleon ‘Stella’Written by Siphamandla Innocent NeneProduced by China CharmeleonPublished by Defected Music5. China Charmeleon, Citizen Deep & Maline Aura ‘Ubuntu’ (Extended Mix)Written by Siphamandla Innocent Nene, Tivani Ian Junior Mkhombo & Thandolwethu Tiidow NkomoProduced by China Charmeleon & Citizen DeepVocals by Maline AuraPublished by Defected Music & Copyright Control6. China Charmeleon & Bruce Loko ‘Fearless’Written by Siphamandla Innocent Nene & Nkosenhle Bruce LokothwayoProduced by China Charmeleon & Bruce LokoPublished by Defected Music & Copyright Control7. China Charmeleon & Hypaphonik ‘We R 1’Written by Siphamandla Innocent Nene & Sinalo TonyaProduced by China Charmeleon & HypaphonikPublished by Defected Music & Copyright Control8. China Charmeleon & Nastic Groove featuring Miči ‘Fullmoon’Written by Siphamandla Innocent Nene, Harry Masopoga & Michaela Tamar RoseProduced by China Charmeleon & Nastic GroovePublished by Defected Music & Copyright Control9. China Charmeleon & MSY ‘Illusions’Written by Siphamandla Innocent Nene & Sandile MavimbelaProduced by China Charmeleon & MSYPublished by Defected Music & Copyright ControlAll tracks Mastered by ChymamusiqueAll Tracks P&C 2024 Stay True Sounds except Track 2 & 3 P&C 2023 Stay True Sounds

2025-04-14
User9553

Decise di suicidarsi con un colpo di pistola, nauseato dalle dinamiche dell’industria musicale che gli preferiva interpreti più “facili”.Arisa, l’ultima donna a vincere a SanremoGenovese trapiantata a Milano, Arisa è una delle voci più cristalline della canzone pop italiana degli ultimi anni. Interprete sempre in bilico tra emotività e ritmo, collabora con un team di autori che le cuce brani perfetti per la sua voce raffinata ma potente. È, ad oggi, l’ultima donna ad aver vinto il Festival, nel 2014 con il brano Controvento.Un festival sempre ricco di curiositàCome detto nel paragrafo precedente, gli oltre settant’anni di Festival sono una vera e propria miniera di aneddoti, racconti e curiosità. Ben consci dell’impossibilità di essere esaustivi (per esempio: sapevate che nel 1951 i brani in gara erano 20 ma gli interpreti soltanto tre?), abbiamo optato per tre curiosità che hanno contraddistinto le kermesse degli ultimi decenni.“Che succede?”: la lite Bugo-MorganNel 2020, l’accoppiata tra Morgan e il “cantautore indie” Bugo, in gara con “Sincero”, sembrava un connubio azzeccato. I due però litigarono, e nella quarta serata Morgan cambiò il testo del brano inserendo accuse al collega, causando la sdegnosa uscita dal palco di Bugo e la squalifica del duo, una scena diventata presto un meme di grande successo in internet.I Placebo indignano il compassato pubblico sanremeseIl Festival è sempre stato una vetrina per importanti ospiti musicali stranieri (basti ricordare, negli anni, Depeche Mode, Smiths, Madonna, Bruce Springsteen e David Bowie). Nel 2001 fu il turno dei Placebo, importante gruppo rock inglese. Indispettito dall’apatia del pubblico, il leader Brian Molko sfasciò contro l’amplificatore la sua chitarra elettrica alla fine dell’esibizione, provocando scandalo nel compassato pubblico dell’Ariston.Arrivare in fondo a Sanremo? Porta bene!Il meccanismo sanremese è frutto di alchimie non facili da capire, e spessissimo ne sono stati vittima artisti di primo piano, giunti ultimi o quasi, ma di grandissimo successo nel resto della carriera. Il caso più emblematico? Vasco Rossi, penultimo nel 1983 con la celeberrima “Vita Spericolata”, ma del club degli ultimi fanno parte anche Negramaro, Modà, Afterhours e Zucchero.Prendere la nota vincente, con le scommesse su SanremoDopo questi “fiumi di parole” (permetteteci la citazione sanremese), siamo quasi in chiusura della nostra guida alle scommesse su Sanremo. Abbiamo spiegato quali sono i principali mercati su cui è possibile scommettere con le relative caratteristiche, e presentato i migliori bookmaker online con cui farlo, insieme all’elenco e alla tipologia delle promozioni dedicate.Abbiamo presentato il regolamento della gara, elencando i più storici protagonisti e alcuni dei tanti fatti curiosi avvenuti sul palco del Teatro Ariston. Sta a voi rielaborare queste informazioni e prepararvi per puntare sull’edizione 2025, che vedrà il giusto mix tra giovani e grandi ritorni. Scegliete il ritornello vincente e fate la vostra

2025-04-21

Add Comment